
Kamu pasti lelah melamar pekerjaan kesana kemari ke banyak perusahaan yang membuka lowongan kerja, namun tidak kunjung mendapat panggilan. Apa yang salah? Pada artikel kali ini, kami beri Anda 5 alasan mengapa lamaran kerja Kamu tidak kunjung mendapat respon dari perusahaan yang Kamu lamar.
Mencari informasi lowongan pekerjaan saat ini sangat mudah, karena kita bisa mengakses kapanpun dan di manapun lowongan yang perushaaan tawarkan melalui media sosial. Namun apakah mendapatkan pekerjaannya semudah menaruh lamaran kerja? Belum tentu.
Melamar pekerjaan adalah persaingan antar pelamar untuk memperebutkan sebuah posisi di perusahaan. Kita tentu pernah berada dalam situasi di mana kita merasakan dag dig dug atas lamaran yang telah kita kirim, bagaimana antusiasme kita mempersiapkan diri ketika mendapat undangan wawancara, serta bagaimana penasarannya kita mengecek inbox berulang kali demi menemukan notifikasi panggilan kerja. Berasa seperti menanti balasan dari orang yang sedang kasmaran.
Memang perusahaan yang menentukan pelamar dapat lolos ke tahap wawancara, namun kita bisa berusaha untuk mendapat kesempatan wawancara itu selama langkah yang kita lakukan tepat sasaran. Nah sebelum menentukan langkah yang harus Kamu lakukan, cek terlebih dahulu hal-hal apa yang membuat lamaran kerjamu tidak mendapatkan respon dari perusahaan selama ini? Berdasarkan pengalaman di lapangan, kami merangkum 5 alasan lamaran kerja Kamu tak mendapat respon dari perusahaan.

1. Tidak Sesuai Kualifikasi Lamaran Kerja
Ini adalah alasan utama yang membuat job seeker gugur di awal medan pertempuran. Banyak pelamar mengirim lamaran kerja atau apply pekerjaan secara asal tanpa memerhatikan kualifikasinya. Kemudahan kita dalam menemukan informasi lowongan kerja bukan berarti membuat kita melamar kerja di sembarang tempat.
Ketahui dengan pasti apa kualifikasi yang Kamu miliki, dan apa kualifikasi yang sedang perusahaan cari. Misal perusahaan sedang mencari seorang Accounting yang berpendidikan S1 Akuntansi, maka Kamu sebagai lulusan SMK Kewirausahaan tentu tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Bahkan jika Kamu berada dalam posisi yang sangat membutuhkan pekerjaan, ada baiknya saat melakukan lamaran kerja, jangan menetapkan standar di bawah kualifikasi Kamu. Melamar pekerjaan di bidang yang Kamu kuasai adalah hal yang lebih baik.
Memang, jika Kamu menerima pekerjaan di bawah kualifikasi, perusahaan kemungkinan akan segera menerimanya. Selain itu, Kamu juga akan memahami tugas-tugas yang harus Kamu jalankan.
2. Surat Lamaran Kerja dan CV Tidak UP-TO-DATE
Tidak semua surat lamaran kerja atau CV (Curriculum Vitae) yang Kamu tulis mampu memikat HRD di perusahaan yang Kamu tuju. Ada beberapa kriteria yang sering terlewatkan banyak orang sehingga tahap seleksi awal gagal.
Bagaimana kamu bisa memberitahu HRD tentang gambaran dirimu dengan CV yang tidak update?
CV adalah senjata awal yang mengantarkan HRD untuk mengenalmu. Tulislah CV selengkap dan semenarik mungkin agar CVmu menarik perhatian. Kamu bisa menambahkan lampiran foto terbaru yang mendukung profesionalitasmu. Melalui CV, kamu juga bisa menjelaskan detail pekerjaan yang pernah kamu handle sebelumnya.
Serta jangan ragu untuk menunjukkan prestasi yang kamu miliki. Ketika CVmu menggambarkan keadaan terkini yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan, tidak perlu menunggu lama untuk kamu mendapat panggilan wawancara.
Kamu para pencari kerja, mungkin sudah menjadi kebiasaan untuk berlangganan banyak informasi tentang lowongan kerja. Meski sudah sangat sering, sebaiknya Kamu tetap hati-hati membaca setiap lowongan kerja.
Saat membaca lowongan kerja, perhatikan baik-baik syarat yang harus Kamu penuhi dan uraian pekerjaan yang akan Kamu lakukan.
Saat melamar pekerjaan, Kamu mendapat instruksi untuk mengirimkan beberapa dokumen pendukung untuk melamar pekerjaan. Baca persyaratan kelengkapan dokumen yang tercantum dalam lowongan pekerjaan. Nanti saat Kamu mengirimkan CV mu, jangan pernah melewatkan dokumen penting karena ini adalah tahap pertama Kamu seleksi untuk melamar pekerjaan.
3. Tidak Cocok Dengan Budaya Kerja Perusahaan
Demi keberlangsungan perusahaan, tentu memerlukan seseorang yang linier dengan visi misi serta budaya kerja perusahaan. Jika HRD menemukan ketidak cocokan pada lamaran kerja Kamu antara personality kandidat dengan budaya kerja yang perusahaan miliki, maka sudah pasti perusahaan tidak akan melanjutkan proses wawancara karena kamu bukanlah orang yang tepat.
Misalkan, kamu tidak memiliki waktu untuk belajar selepas bekerja, sedangkan perusahaan tersebut memiliki budaya untuk bisa mengembangkan karyawan melalui proses belajar yang rutin. Meskipun kualifikasi memenuhi, akan kurang nyaman bagimu untuk bekerja setiap harinya, kan?
4. Melakukan Kesalahan Saat Wawancara
“Tidak ada manusia yang sempurna”. Kita tidak bisa terus berlindung pada kalimat itu ketika melakukan kesalahan. Setiap kesalahan bisa Kamu minimalisir apabila sebelumnya telah melakukan persiapan yang matang. Maka dari itu, persiapan sebelum wawancara penting untuk Kamu perhatikan.
Ikuti instruksi wawancara dengan benar. Jangan sampai kita tidak bisa menjawab pertanyaan karena minimnya pengetahuan tentang latar belakang perusahaan. Atau tanpa Kamu sadari kita memberikan respon tidak sopan baik itu dalam berperilaku maupun berbicara.
Sesantai apapun perusahaan yang Kamu tuju, usahakan untuk selalu menggunakan bahasa formal saat menulis surat lamaran kerja dan CV karena ini menunjukkan kecerdasan Kamu yang tercermin dari bahasa yang Kamu gunakan dalam CV mu.
5. Profil Media Sosial
Di jaman digital ini, media sosial jadi salah satu pertimbangan perusahaan untuk melihat seperti apa sosok kandidat yang akan menjadi teamnya. Pada dasarnya, media sosial adalah tempat setiap orang me-branding diri. Banyak perusahaan saat ini membuat standard penilaian dari sosial media untuk mengambil keputusan diterima atau tidaknya seorang job seeker.
Kamu tidak harus khawatir dengan penilaian perusahaan melalui sosial media ini. Justru, profil diri di sosial media dapat Kamu manfaatkan untuk menunjukkan ke perusahaan tentang sisi lain yang tidak terlihat di surat lamaran kerja atau CV. Mulai dari menunjukkan hobi yang Kamu gemari, aktivitas keseharian, cara berkomunikasi, kreatifitas, dan sebagainya.
Sosial media adalah cerminan dari kepribadianmu. Bisa Kamu bayangkan penilaian apa yang muncul apabila profilmu penuh dengan komentar kasar, sering mengeluh, bahkan membagikan hal negatif?

Nah, dari kelima poin di atas mana alasan yang paling mendekati lamaranmu tidak direspon?
Terus perbaiki diri dengan mempersiapkan setiap detailnya dengan baik. Tentukan langkah yang akan dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam melamar kerja, mulai dari melihat kualifikasi kerja, CV terbaru, mempelajari latar belakang perusahaan, mempersiapkan wawancara, hingga menata profil media sosial.
Apa yang harus Kamu lakukan?
Banyak orang menyepelekan 5 alasan di atas yang menyebabkan mereka merasa sulit untuk melamar pekerjaan. Hingga akhirnya kelelahan dan kecewa karena melamar dimana-mana selalu tidak kunjung mendapat respon.
Meskipun begitu, mengatasi 5 alasan di atas bukanlah hal yang mudah. Kamu membutuhkan orang yang telah berpengalaman di bidang rekrutmen untuk mengarahkan langkah yang tepat untuk melamar pekerjaan. Tetapi dari mana Kamu bisa menemukannya?
Tak perlu bingung, Human Resource and Development (HRD) Expert kami bisa membantu Kamu untuk melakukannya. Kami membuat sebuah eBook khusus untukmu, yaitu eBook “Cara Cepat Diterima Kerja Sebelum 30 Hari”. Ingin tahu lebih lanjut tentang eBook ini? Silahkan klik tombol di bawah ini.